Sekedar Documentasi untuk Pelupa

Battlefield Bad Company 2 Mediafire(Lokal) 5GB

4 komentar
Setelah browsing game-game terbaik saat ini, eh ternyata ada game yang grafik sanggat keren. Menurut info game ini masuk dalam 10 Besar Game FPS (First Person Shooter) Most wanted. Kalau di liat memang game ini sanggat keren.






Bad Company adalah game FPS pertama yang akan menunjukkan lingkungan yang dapat hancur bagi multiplayer shooter. Jika anda ingin berlindung, sudah tidak aman untuk berlindung di balik dinding lagi, di mana dapat dihancurkan dengan sebuah granat. Dalam Bad Company 2, jangan berharap banyak perlindungan dalam gedung, karena hasilnya akan sama seperti sebuah dinding.

Release Note : PC, PS3, Xbox 360. March 2, 2010

Minimum Specifications:
• Processor: Core 2 Duo @ 2.0GHz
• RAM: 2 GB
• Graphics card: GeForce 7800 GT / ATI X1900
• OS: Windows XP
• Free HDD space: 15 GB for Digital Version, 10GB for Disc Version

Recommended Specifications:
• Processor: Quadcore
• RAM: 2 GB
• Graphics card: GeForce GTX 260 atau yg setara
• OS: Windows Vista or Windows 7
• Free HDD space: 15GB for Digital Version, 10GB for Disc Version

Ini beberapa SS (Penampakannya)



Link Download

pass: www.netkingvn.com
pass unrar: www.arab-gb.com


 Bagi yang malas Download Silahkan YM aj, langsung bawa Harddisk aj. :D. hanya dengan 20rb saja


More

SSH root via putty di FreeBSD

0 komentar

pertama kali ne menggunakan FreeBSD, rencananya mau buat Proxy server ne FreeBSD. tapi pas pertama kali menggunakan sudah di hadang masalah yang cukup memusingkan yaitu tidak bisa login sebagai root di FreeBSD melalui Putty tapi setelah browsing akhirnya menemukan juga caranya 


vi /etc/ssh/sshd_config
 sshd_config   <<< ini masi default belum bisa root via ssh

# Authentication:

#LoginGraceTime 2m
#PermitRootLogin no
#StrictModes yes
#MaxAuthTries 6

ubah menjadi

# Authentication:

#LoginGraceTime 2m
PermitRootLogin yes
#StrictModes yes
#MaxAuthTries 6
 lalu tekan esc lalu ketik :wq

restart sshd

/etc/rc.d/sshd restart

selesai sekarang FreeBSD sudah bisa di remote sebagai root melalui putty (software remote lainnya)
More

Instalasi dan konfigurasi DNS Server dengan Bind9 pada ubuntu server 9.10

2 komentar

Instalasi dan konfigurasi DNS Server dengan Bind9 pada ubuntu server 9.10
Pada artikel sebelumnya saya sudah bahas cara instalasi Apache, MySql dan PHP. sekarang saya ingin melanjutkan dengan cara istalasi dan konfigurasi Bind9 agar dapat menjadi DNS server lokal pada jaringan (LAN) anda.
Parameter yang saya gunakan kali ini :
Nama Host : websaya.com
IP Host : 10.0.0.253
langsung saja saya mulai langkah-langkah untuk melakukan instalasi dan konfigurasi Bind9 sebagai DNS server lokal :
Install bind dengan perintah :

$ sudo aptitude install bind9
$ sudo nano /etc/bind/named.conf

langkah selanjutnya adalah meng-edit file named.conf menggunakan editor nano (anda boleh menggunakan editor apa saja yg anda suka) dengan perintah:
lalu tambahkan zonenya (sesuaikan dengan kondisi server anda).

zone "websaya.com" IN {
type master;
file "/etc/bind/websaya.com.db";
allow-update { none; };
};
zone "0.0.10.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "/etc/bind/websaya.com-ptr.db";
allow-update { none; };
};

Kalau anda telah selesai mengedit file named.conf sesuai dengan kondisi jaringan anada, anda dapat simpan konfigurasi diatas. Setelah itu buatlah 2 file yang ada pada file named.conf yang tadi anda buat (dalam contoh ini adalah websaya.com.db dan websaya.com-ptr.db). Pertama-tama buat dahulu file websaya.com.db :

$ sudo nano /etc/bind/websaya.com.db

dan isikan dengan :

$TTL    604800
@       IN      SOA     websaya.com. admin.websaya.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@                IN      NS     ns.websaya.com.
@                IN      A       10.0.0.253
localhost       IN      A       127.0.0.1
www            IN      A       10.0.0.253
ns                 IN      A       10.0.0.253

lalu buat file konfigurasi kedua, yaitu websaya.com-ptr.db :

$ sudo nano /etc/bind/websaya.com-ptr.db

dan isikan dengan parameter :

$TTL    604800
@       IN      SOA     websaya.com. root.websaya.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
IN     NS                 ns.websaya.com
2       IN      PTR     websaya.com.

kalau sudah selesai, simpan konfigurasi yang tadi telah anda masukan. Setelah itu, anda harus mengedit lagi beberapa file agar semua berhasil dengan baik. File selanjutnya yang akan di edit adalah file /etc/hosts :

$ sudo nano /etc/hosts

lalu edit sesuai dengan parameter server anda :

127.0.0.1       localhost
10.0.0.253     websaya.com   server

simpan kembali perubahan yang anda telah buat. file selanjutnya yang akan diedit adalah file resolv.conf :

$ sudo nano /etc/resolv.conf

isikan parameter seperti dibawah ini (anda sesuaikan dengan pamameter server anda) :

domain websaya.com
search websaya.com
nameserver 10.0.0.253

simpan kembali perubahan yang anda telah buat. file selanjutnya yang akan diedit adalah file named.conf.options :

options {
        directory "/var/cache/bind";
        forwarders {
                203.153.118.10;    <—- IP DNS Server ISP anda
        };
        auth-nxdomain yes;    # conform to RFC1035
        listen-on-v6 { any; };
};

Ubah DNS server sesuai dengan parameter DNS dari ISP anda dan kalau sudah selesai, anda simpan file tersebut. Proses konfigurasi telah selesai. Restart Bind :

$ sudo /etc/init.d/bind9 restart

Tes konfigurasi dengan menggunakan perintah nslookup, host maupun dig :
nslookup www.websaya.com
Hasilnya :
Server:         10.0.0.253
Address:        10.0.0.253#53
Name:   www.websaya.com
Address: 10.0.0.253
host websaya.com
hasilnya
websaya.com has address 10.0.0.253
dig websaya.com

; <<>> DiG 9.6.1-P2 <<>> websaya.com
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 33774
;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
;; QUESTION SECTION:
;websaya.com.         IN      A
;; ANSWER SECTION:
websaya.com.  604800  IN      A       10.0.0.253
;; AUTHORITY SECTION:
websaya.com.  604800  IN      NS      ns.websaya.com.
;; ADDITIONAL SECTION:
ns.websaya.com. 604800 IN     A       10.0.0.253
;; Query time: 0 msec
;; SERVER: 10.0.0.253#53(10.0.0.253)
;; WHEN: Wed Dec 30 14:19:54 2009
;; MSG SIZE  rcvd: 88

Selamat mencoba. kalau ada kesalahan, saya mohon maaf karena saya juga masih belajar.




More

User Manger + Radius Mikrotik (tested)

4 komentar

Setting Hotspot dengan Server Mikrotik RB 750

Konfigurasi Server Radius
Masuk ke Winbox pada computer client

Pada winbox klik menu Radius, lalu muncul kotak dialog Konfigurasi Radius. Klik tombol + yang berwarna merah untuk masuk ke tahapan pembuatan server radius.

Setelah itu muncul kotak dialog New radius Server. Karena kita akan membuat server hotspot, beritanda cek pada hotspot. Lalu pada Address isikan 127.0.0.1, setelah itu pada secret isikan password server radius yang di ingin kan. Missal secretnya: 123456. Klik OK untuk membuat server tersebut. ip 127.0.0.1 digunakan untuk localhost pada RB 750 ini juga digunakan untuk radius agar dapat sinkron dengan user manager.



Membuat Profile Hostpot yang menggunakan server Radius.
Pada WinBox Klik menu IP lalu klik Hotspot.


Konfigurasi Hotspot
Klik menu IP lalu klik Hotspot

Lalu muncul kotak dialog Hotspot, setelah itu tekan tombol Hotspot Setup.

Muncul kotak dialog Hotspot Setup, disini kita di suruh menentukan pada interface mana hotspot akan berjalan. Pilihlah interface hotspot karena kita akan mengaktifkan hotspot pada interface tersebut. Klik tombol Next.

Selanjutnya kita set IP untuk interface hotspot tersebut, isikan 192.168.4.1/24. Beri tanda cek pada Masquerade Network. Lalu Klik tombol Next.

Setelah itu muncul konfigurasi address pool(DHCP). Pada tahap ini kita di suruh menentukan dari IP berapa dan sampai IP berapa yang akan di gunakan untuk hotspot. Missal kita akan seting 192.168.4.100-192.168.4.150.Lalu Klik Next.

Selanjutnya muncul konfigurasi SSL, karena kita tidak menggunakan SSL, pada select Certificate pilih aja none lalu klik Next.

Setelah itu konfigurasi IP SMTP Server jika anda memiliki SMTP server masukan saja IP SMTP server anda, dan jika anda tidak punya, langsung Next saja.

Selanjutnya konfigurasi DNS, karena kita sudah mengkonfigurasi DNS di awal tadi, maka langsung Next aja, tetapi jika anda ingin merubah IP DNSnya, langsung rubah aja setelah itu klik tombol next.

Setelah itu seting DNS Name, kosongkan aja lalu tekan tombol next.

Selanjutnya tahap membuat user hotspot. Karena nanti hotspot kita menggukan profile yang menggunakan radius server sebagai backendnya, maka user ini tidak terlalu berguna. Karena ini termasuk kedalam tahap installasi, maka kita buat saja usernya. Missal qta buat usernya admin dan passwordnya gktw. Lalu klik next.

Setup hotspot selesai..

Sekarang kita setting agar hotspot yang tadi kita buat agar menggunakan profile hotspot yg mendukung radius server. Maksud dari profile ini adalah profile hotspot yang kita buat di atas.

Double klik pada hotspot1, setelah itu muncul kotak dialog properties hotspot1. Pada menu dropdown profile, pilih hsprof. Lalu klik OK.

Selanjutnya kita tentukan IP yang akan dijadikan computer operator. Maksud dari computer operator disini adalah computer yang akan menambah, mengedit bahkan menghapus user client hotspot.

Pada Winbox, klik menu IP lalu klik Hotspot. Muncul kotak dialog Hotspot, lalu klik tab IP Bindings. Lalu klik tombol + .

Muncul kotak dialog New Hotspot IP Binding, pada MAC Address isikan Alamat MAC Address computer operator missal MAC address computer operator 00:50:56:CE:58:01. Lalu pada Address, masukan IP computer operator missal IP computer operator adalah 192.168.4.2. setelah itu pada Type pilih bypassed. Lalu klik OK.

Konfigurasi User Manager
Pada WinBox, Klik menu New Terminal, untuk membuka terminal/console mikrotik.

Pada terminal, ketikan perintah berikut:
[admin@MikroTik] > /tool user-manager customer add login=admin password=qwerty permission=owner

Maksud dari perintah di atas adalah membuat user admin dengan passwordnya adminuserman yang nantinya user ini akan digunakan untuk masuk ke usermanager.

[admin@MikroTik] > /tool user-manager router add subscriber=admin ip-address=127.0.0.1 shared-secret=12345
Maksud dari perintah di atas adalah untuk menghubungkan usermanager ke server radius yang telah kita buat tadi. Pada perintah tersebuat ada shared-secret=12345, 12345 adalah password dari server radius. jadi harus sama isi secretnya.

Selanjutnya anda pindah ke computer operator, lalu arahkan browser ke http://192.168.4.1/userman . Lalu muncul form login, isi Login dan password di sesuaikan dengan login dan password yang telah anda buat pada saat konfigurasi usermanager diatas. Misal, login: admin dan password:qwerty.

Tampilan pertama User Manager
Untuk menambahkan user hotspot, klik menu Users, lalu klik Add.

Setelah itu muncul kotak dialog Add User, yang penting perlu di isi adalah User name dan password saja. Tetapi jika ingin mengisi First Name dan Lastname isi saja. Dan jika anda ingin membatasi bandwith untuk user tersebut, pada Rate Limit isikan jumlah bandwith yang di jatahkan untuk user tersebut, misal 32kbps.

Mengatur Bandwith Klien Hotspot
Pengaturan Bandwith klien ini berlaku untuk semua user yang pada userman yg tidak diberi Rate limit. Harus kosong, kalau bandwith user mau di atur secara menyeluruh.

Untuk mengatur Bandwith semua user, buka Winbox, lalu klik menu IP, lalu hotspot. Muncul kotak dialog hotspot, klik tab user. Lalu klik tombol profiles.

Muncul kotak dialog Hotspot User Profile, double klik pada profile default.

Habis itu muncul kotak dialog Hotspot user profile properties. Pada field Rate Limit (tx/rx) isikan berapa bandwith yang akan di berikan kepada semua user hotspot. Misal: Limit Bandwith Upload: 16kbps dan Limit Bandwith Download: 32kbps.
Selesai

Maka akan muncul nama-nama pengguna yang sedang aktif, jika anda ingin melihat trafik pemakaiannya, tinggal klik aja nama usernya.
Saatnya ujicoba dari computer client, jika muncul halaman login. Masukan username dan password yang kita buat pada usermanager.
More

Membuat Repository Menjadi Image / .iso

0 komentar

Setelah Googling akhirnya nemu juga cara membuat repository yang ada menjadi image atau .iso. File image ini berguna untuk mempermudah  user ubuntu yang tidak bisa terkoneksi ke internet atau terkendala koneksi yang sanggat lambat dari Repository yang di tuju.



Ok deh kita langsung aj membuat file image




  • Pertama kita harus masuk pada Drive/Partisi/tempat menaruh image yang akan terbuat, pada contoh ini saya menggunakan partisi bernama Multimedia pada harddisk saya (Usahakan Space 5Gb untuk satu iso (ada 7 iso))

      cd /Media/Multimedia

  • Kedua Install Jigdo-file

      Jigdo adalah alat bantu Debian untuk mengunduh berkas cetakan CD (.iso). Jigdo sangat berguna pada kondisi Internet yang pas-pasan, karena Jigdo tidak mengunduh keseluruhan CD, melainkan membangun ulang cetakan CD berdasarkan perubahan-perubahan yang telah dilakukan dari rilis ke rilis. Walaupun Anda belum memiliki cetakan CD pada awalnya, jigdo masih tetap digunakan, karena jigdo akan membuat cetakan tersebut berdasarkan informasi yang ada di dalam berkas metadata jigdonya

      sudo apt-get install jigdo
      sudo apt-get install jigdo-file


  • Ketiga Kita harus mengetahui link jigdo yang kita akan gunakan. Dalam hal ini saya menggunakan Kambing.ui untuk Repository Ubuntu 9.10



pada terminal Ketik :

      jidgo-lite http://kambing.ui.ac.id/iso/ubuntu-repository/9.10/ubuntu-9.10-repository-i386-1_contrib.jigdo (Untuk Iso yang di maksud)

setelah muncul kata-kata scan:
http://mirror.unmul.ac.id/ubuntu/

masukkan repository terdekat, contoh gunakan mirror unmul untuk repository terdekat setelah itu tekan Enter


biarkan hingga Proses Selesai.

Ulangi langkah 3 hingga jigdo Terakhir(7) dengan mengganti link jigdo sesuai nomor urutnya.

Sekian Dulu!!!
Kalau Binggung bisa ditanyakan lewawt Ym ataupun Email.
More

Radius Hotspot dan User Manager Mikrotik

0 komentar
Begitu mudahnya untuk menggunakan mikrotik. Konsep networking yang sudah anda pahami akan sangat mudah di implementasikan di operating sistem router. Dengan RB450 untuk implementasi

Langkah pertama adalah sbb :
1. Buat sebuah server Radius
/ radius add service=hotspot address=127.0.0.1 secret=123456
2. Buat profile dan set profile tersebut untuk menggunakan Radius Server
/ ip hotspot profile set hsprof1 use-radius=yes
3. Membuat scriber
/ tool user-manager customer add login="MikroTik" password="qwerty" permissions=owner
4. Tambahkan Router kita dalam hal ini localhost.
/ tool user-manager router add subscriber=MikroTik ip-address=127.0.0.1 shared-secret=123456
5. Lalu silahkan browser ke http://routeranda/userman
More

Mikrotik Free + Installasi

0 komentar
Setelah beberapa hari mencari dan mencoba akhirnya dapat juga Mikrotik yang tak perlu bayar (PERHATIAN: Ini hanya buat belajar saja, bukan untuk usaha RT/WNet kl untuk usaha pake yang asli donk!)

Berikut Riview tentang Mikrotik:


MikroTik RouterOS™ merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard computer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.

Meskipun demikian MikroTik bukanlah perangkat lunak berlisensi bebas, dalam arti untuk menggunakan segala fasilitas yang tersedia pada perangkat lunak ini sejumlah lisensi harus dibeli. Versi uji coba hanya disediakan untuk penggunaan selama 24 jam saja. Perangkat lunak ini tersedia dalam bentuk cakram padat, ataupun DOM (bahas inggris: Disk On Module). Khusus untuk versi DOM, perangkat lunak MikroTik telah terpasang pada modul tersebut sehingga tidak memerlukan instalasi khusus, cukup dengan menancapkan modul DOM tersebut pada slot IDE yang tersedia pada komputer.



Fitur-Fitur MikroTik

Address List, Pengelompokan IP address berdasarkan nama.
Asynchronous, Mendukung serial PPP dial-in/dialout, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.
Bonding, Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi yang cepat.
Bridge, Mendukung fungsi bridge spanning tree, multiple bridge interface, bridge firewalling.
Data Rate Management, QoS berbasis HTB dengan penggunaan busrt, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.
DHCP, Mendukung DHCP tiap antar muka; DHCP relay; DHCP client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
Firewall and NAT, Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP flags dan MSS.
Hotspot, Hotspot gateway dengan otentifikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL, HTTPS.
IPSec, Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellman groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-129, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2, 5.
ISDN, Mendukung ISDN dial-in/dial out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
M3P, Mikrotik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
MNDP, Mikrotik Discovery Neighbor Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP).
Monitoring/Accounting, Laporan traffic IP, log, statistik graphs yang dapat diakses melalui HTTP.
NTP, Network Time Protokol untuk server dan client; sinkronisasi menggunkan system GPS.
Point to Point Tunneling Protocol, PPTP, PPPoE dan L2TP Access Concentrators; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan RADIUs; enkripsi MPPE; kompresi untuk PpoE; Limit data rate.
Proxy, Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOKCS; mendukung parent proxy; statik DNS.
Routing, Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
SDSL, Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.
Simple Tunnels, Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
SNMP, Mode akses read only.
Synchronous, V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCIT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
Tool, Ping; Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamic DNS update.
UpnP, Mendukung antar muka universal Plug and Play.
VLAN, Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
VOIP, Mendukung aplikasi voice over IP.
VRPP, Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
Winbox, Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS



More